Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

BAB 2
SUMBER ISLAM KOMUNIKASI ISLAM
Sumber-sumber Komunikasi Islam
1.    Al-Qur’an
Definisi Al-Qur’an
       Al-Qur’an ditinjau dari segi etimologis merupakan bentuk mashdar dari kata qara’a-yaqra’u-qira’atan-wa qur’anan. Kata qara’a berarti menghimpun dan menyatukan. Jadi menurut bahasa Al-Qur’an adalah himpunan huruf-huruf dan kata-kata yang menjadi satu ayat, himpunan ayat-ayat menjadi surat, himpunan surat menjadi mushaf Al-Qur’an. Disamping bermakna menghimpun, Al-Qur’an dengan akar kata qara’a, bermakna tilawah atau membaca. Jika dua makna bahasa ini dipadukan, maka Al-Qur’an artinya adalah himpunan huruf-huruf dan kata-kata yang dapat dibaca.
       Secara terminologi Al-Qur’an didefinisikan, “Firman Allah yang menjadi mukjizat abadi pada Rasulullah yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh manusia, diturunkan kepada Rasulullah SAW yang tertulis dalam mushaf, diturunkan ke generasi berikutnya secara mutawatir, ketika dibaca bernilai ibadah dan berpahala besar”.
       Definisi di atas mengandung lima makna penting:
1.    Al-Qur’an adalah firman Allah SWT (QS. An-Najm :4) Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Karena firman Allah yang mulia, maka menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber rujukan utama komunikasi Islam akan membuat ilmu ini menjadi ilmu yang mulia.
2     Al-Qur’an adalah mukjizat, tidak ada kata dan bacaan yang mampu menandinginya. Menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber ilmu komunikasi Islam akan membuat teori-teori ilmu ini menjadi kukuh.
3.    Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu ke dalam hatinya melalui malaikat Jibril a.s (QS. 26: 192). Allah memilih hati Nabi Muhammad SAW karena dianggap yang paling layak untuk ditempati Al-Qur’an yang suci.
4.    Al-Qur’an disampaikan secara mutawatir. Al-Qur’an dihafal dan ditulis oleh banyak sahabat sehingga mustahil terjadinya persekongkolan adanya penambahan atau pengurangan dalam teksnya.
5.    Membacanya Al-Qur’an bernilai ibadah, bahkan setiap huruf diganjar oleh Allah dengan sepuluh kebaikan.

Funsi Al-Qur’an
1.    Al-Qur’an sebagai Huda (petunjuk). (QS. Al-Israa’ :9)
2.    Al-Qur’an sebagai Furqan.
       Al-Qur’an sebagai al-furqan menunjukkan kepada manusia mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang halal dan mana yang haram. (QS.al-Baqarah : 185).
       Sifat Al-Qur’an sebagai furqan menegaskan bahwa ada hal yang menjadi ciri khas kaum Muslimin yang membedakannya dengan selain mereka. Kekhasan Islam secara umum tersebut juga termanifestasikan  dalam ajaran-ajaran yang bersifat khusus seperti ilmu komunikasi. Di antara kekhasan Islam dalam ilmu komunikasi Islam adalah: meyakini bahwa komunikasi adalah bagian dari ibadah kepada Allah, bukan sekedar untuk kepuasan diri dan menyenang kan orang lain.
3.    Al-Qur’an sebagai Syifa’(obat). (QS. Yunus: 57)
4.    Al-Qur’an sebagai rahmat

Sumber dan Referensi
1.    Jami’ al-bayan fi Tafsir Al-Qur’an atau Tafsir at-Tabari disusun oleh Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at-Tabari.
2.    Ma’alim at-Tanzil ditulis oleh Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud bin Muhammad al-Farra al-Baghawi. Satu jilid
3.    Tafsir Al-Qur’an al-Azim disusun oleh Ibnu Katsir.
4.    Al-Durr al-Mantsur fi at-Tafsir al-Ma’tsur karya al-Suyuti terdiri atas enam jilid.
5.    Mafatih al-Gaib disusun oleh Fakhruddin al-Razi
6.    Tafsir Jalalain disusun oleh Jalaludin al-Mahalli dan Jalaludin As-Suyuti. Dll

2.    As-Sunnah
Definisi As-Sunnah:
1.    Al-Sirah au al-Thariqah, Hasanah am Sayyiah. Sirah dan thariqah berarti jalan kehidupan atau metode, yang baik ataupun yang buruk.
2.    Al-thariqah al-mahmudah al-mustaqimah, yaitu jalan kehidupan atau metode yang lurus dan terpuji.
       Dalam terminologi Muhadditsin, As-sunnah didefinisikan,” Sesuatu yang didapat dari Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, dan sifat jasmani atau prilaku, serta sirah beliau sebelum atau sesudah diutus.
Fungsi Sunnah
       Fungsi Sunnah adalah sebagai tafsir bagi Al-Qur’an, mengungkap rahasia yang dikandungnya, dan menjelaskan kehendak Allah SWT dalam perintah-perintah-Nya atau larangan-larangan-Nya. Al-Qur’an sangat membutuhkan Sunnah, karena tanpa sunnah banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang sulit untuk dipahami, dan tidak bisa dimengerti maksudnya, tetapi tidak demikian sebaliknya, karena walaupun tanpa Al-Qur’an, As-Sunnah sudah bisa dipahami dengan sendirinya.

3.    Kitab-kitab Para Ulama
       1.  Kitab Ihya ‘Ulumuddin karya Imam Abu Hamid Al-Ghazali
       2.  Minhaj al-Qashidin Karya al-Maqdisi
       3.  Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
       4.  Kitab ‘Afat al-Lisan fi Dhau Al-Qur’an wa As-Sunnah karya Said bin Ali bin Wafh Al-Qathani
       5.  Adab al-lisan karya Abu Anas Majid al-Nabkhi

4.    Ilmu Komunikasi
       Secara umum ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang
diperoleh melaui suatu penelitian tentang sistem, protes, dan pengaruhnya yang dapat  

dilakukan secara rasional dan sistematis, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisaikan

(Dikutip dari: Buku Ilmu Komunikasi Islam,Dr. Harjani Hefni .Lc,. M.A)

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib