4 Fakta Menarik Festival Pesona Cap Go Meh Singkawang 2019

Foto : Cap Go Meh 2018 Singkawang (patainanews.com)

Festival Pesona Cap Go Meh Kota Singkawang berhasil masuk sepuluh besar Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata memalui program Wonderful Indonesia. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Singkawang yang masih menyimpan budaya serta punya sejuta atraksi unik. Tak hanya itu, prestasi ini tentu kian menyempurnakan penobatan Kota Singkawang sebagai kota paling toleransi di Indonesia.

Netizen dan Cap Go Meh

Suara mirip genderang bersahut-sahutan di Jalan Diponorogo Kota Singkawang pagi itu, Selasa 19 Februari 2019. Hingga siang hari. Ribuan warga Kota Singkawang bercampur aduk dengan wisatawan lokal maupun internasional yang berdiri antusias. Kedatangan bukan tanpa sebab, melainkan datang untuk menyaksikan beragam penampilan dan atraksi di pagelaran Festival Pesona Cap Go Meh 2019.

Melalui jejaring internet, media sosial  maupun Stasiun TV , semuanya menampilkan kemeriahan Cap Go Meh 2019 Kota Singkawang. Di media sosial Instagram, Facebook bahkan Youtube,  netizen ramai menyiarkan langsung atraksi dan beragam penampilan peserta festival Pesona Cap Go Meh Singkawang tahun 2019.

Wisatawan Meningkat

Bagaimana tidak, jumlah pengunjung yang datang untuk menyaksikan festival ini naik dari tahun sebelumnya. Tahun 2018 yang jumlahnya mencapai 70000 penonton, pada tahun ini meningkat hingga mencapai angka 76000 penonton. Bahkan tidak hanya dari warga lokal yang datang, wisatawan domestik dan manca negara pun turut merapat ke Kota Singkawang. Kebanyakan di antaranya yakni wisman berasal dari Taiwan, Singapura, Australia, Malaysia, Hongkong, Macau, Thailand dan Filipina.

Selain itu, menteri Pariwisata RI, Arief Yahya juga turut hadir memeriahkan acara. Beliau memberikan sambutan dalam kesempatan itu agar ke depan pariwisata di Kota Singkawang semaikn tumbuh dan berkembang. Sehingga banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Singkawang ke depan.

foto : genpi.singkawang

Atraksi Tatung Lokal vs Luar Negeri

Semarak Festival Pesona Cap Go Meh 2019 dalam rangka perayaan Imlek 2570 dimulai sejak 9 Februari lalu. Puncaknya adalah 19 Februari 2019 kemarin. Sebanyak 12 replika naga berukuran besar, 1000 arakan patung dan tentunya yang paling menjadi daya tarik ialah atraksi magis tatung-tantung  Singkawang.

Biasanya para tatung-taung tersebut adalah laki-laki, namun belakangan ini keikutsertaan wanita menjadi tatung adalah hal yang sudah kerap dijumpai pula pada setiap Cap Go Meh. Namun ada hal berbeda, yang tentu menjadi perhatian khusus di Cap Go Meh tahun ini. Yakni keikutsertaan warga asing untuk menampilkan atraksi yang tidak kalah membuat bulu kuduk berdiri.

Beberapa di antaranya yakni, peserta dari Spanyol, Maroko, dan Australia. Mereka menampilkan atraksi yang serupa dengan tatung-tatung  yang ada di Singkawang.

Kota Kaya Wisata dan Budaya

Bagi sebagian orang Event Cap Go Meh memang kurang lengkap jika tidak melihat langsung atraksi tatung di Singkawang. Oleh karenanyan, sebagai tuan rumah yang akan dikunjungi setiap tahunnya, penting bagi pemerintah Kota Singkawang untuk meningkatkan kapasitas wisata Kota Singkawang. Mulai dari pemerataan dan keseimbangan pembangunan yang mendukung potensi lokal. Baik berupa pengelolaan dan pengembangan  objek wisata, berbasis budaya maupun modern.

Bagi yang belum tahu, Kota Singkawang merupakan kota madya yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Jaraknya sekitar145 km ke arah utara dari Kota Pontianak (wikipedia). Memakan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan dari ibukota Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak.

Tidak hanya kaya akan budaya, Singkawang juga terkenal dengan wisata kulinernya. Ragam kuliner khas Singkawang bisa ditemui di sana. Mulai dari bubur pedas, rujak buah, mie thiau dan makan tradisional lainnya.

Kota dengan sebutan seribu klenteng ini juga punya banyak objek wisata yang menarik. Seperti wisata pantai pasir panjang, Wisata Tanjung Bajau, Wisata pantai Teluk Mak Jantu, Taman Gunung Sari, Taman Bougenfil, Taman CInta dan masik banyak yang lainnya.

Penulis : Imam Maksum





Berbagi itu indah