mahasiswa dan masyarakat berkumpul untuk menyaksikan GMT secara langsung di atas gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri (9/3) |
Ratusan mahasiswa dan masyarakat berkumpul di atas gedung Prof. KH. Saifuddin Zuhri Kampus Institut agama Islam Negeri
(IAIN) Pontianak untuk menyaksikan secara langsung Gerhana matahari
total kemarin, Rabu (9/3/16). Para mahasiswa dan masyarakat yang antusias untuk
melihat GMT ini telah memadati atas gedung sejak pukul 06:oo pagi dengan
membawa perlengkapan sholat masing-masing. Sekitar pukul 07:00 WiB mereka mengerjakan sholat gerhana berjamaah diatas gedung yang diimami oleh
ustadz Miskari Lc Mi dan Beliau juga sekaligus menjadi Khatib setelah sholat
tersebut. Mayoritas mahasiswa yang ikut melaksanakan sholat gerhana adalah
mahsiswa yang tinggal di ma’had al-Jamiah IAIN pontianak.
sholat Ksyuf atau Gerhana berjamaah di atas gedung Prof Dr. KH Saifuddin Zuhri |
Setelah melaksanakan sholat
dan mendengarkan khutbah, para jamaah berbondong –bondong untuk
menyaksikan GMT secara langsung. Diatas gedung
tersebut terdapat dua buah teleskop yang sudah disiapkan pihak lembaga
kampus untuk para mahasiswa yang antusias ingin melihat fenomena langka tersebut.
Namun, keberadaan dua buah teleskop tersebut dipandang masih minim karena jumlah mahasiswa yang hadir begitu banyak. Nuryahman mengatakan, untuk
menambah jumlah teleskop itu sesuai dengan kepentingan dan keperluan. “Kalau
kapasitas teleskop sekanrang yang digunakan dianggap sudah mencukupi, saya rasa
tidak perlu ada penambahan teleskop” ,terangnya. “Namun apabila kapasitasnya
kurang mencukupi, maka perlu adanya penambahan”, lanjutnya.
GMT untuk daerah
pontianak berlangsung dari Pukul 8:20
sampai 8;45. Perlahan bumi menjadi gelap kemerah merahan pada jam tersebut. Namun
cuaca yang tidak mendukung membuat GMT tidak dapat dilihat secara jelas. Hal
ini dikarenakan langit kota pontianak tertutup mendung sejak pagi hari. Walau
pun begitu para mahasiswa dan masyarakat masih tetap menunggu sampai awan yang
menutupi matahari dan bulan tersebut perlahan menipis. Dalam selang waktu
menunggu itu mereka menyempatkan diri
untuk berselfie dan mefoto apa saja yg mereka inginkan. Beberapa menit
kemudian awan perlahan menipis, dan matahari pun dapat dilihat. Beberapa orang
ada yang melihat GMT menggunakan teleskop, ada juga memakai kacamata khusus
bahkan ada juaga yang nekad melihat GMT langsung dengan mata telanjang. saat
itu masih dapat dilihat sekitaran 30 persen bagian matahari tertutup oleh
bulan.
No comments:
Post a Comment