NAMA : IMAM MAKSUM
NIM : 11531020
BAB 1
PENGERTIAN, RUANG
LINGKUP, DAN MANFAAT MEMPELAJARI KOMUNIKASI ISLAM
B. Definisi Komunikasi Islam
1. Definisi Komunikasi
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa Inggris communication.
Di antara arti komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara
induvidu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah
laku.Komunikasi juga diartikan sebagai cara untuk mengomunikasikan ide dengan
pihak lain, baik dengan berbincang-bincang, berpidato, menulis, maupun
melakukan korespondensi.
Dalam
bahasa Arab, komunikasi sering menggunakan istilah tawashul dan ittishal. Kalau
merujuk kepada kata dasar “washala” yang artinya sampai, tawashul artinya
adalah proses yang dilakukan dua belah pihak untuk saling bertukar informasi
sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami atau sampai kepada dua belah
pihak yang berkomunikasi. Jika komunikasi hanya terjadi dari satu arah maka tidak
dapat dikatakan tawashul. Sedangkan kata ittishal secara bahasa lebih
menekankan pada aspek ketersambungan pesan, tidak harus terjadi komunikasi dua
arah. Jika salah satu pihak menyampaikan pesan dan pesan itu sampai dan
bersambung dengan pihak yang dimaksud, maka saat itu sudah terjadi komunikasi
dalam istilah ittishal.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kominikasi diartikan sebagai pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.
Dalam
buku Sasa Djuarsa Sendjaya yang berjudul Pengantar
Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh definisi yang dapat mewakili sudut pandang
dan konteks pengertian komunikasi. Definisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator)
menyampaikan
stimulus dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku
orang-orang lainnya(khalayaknya).
2. Komunikasi adalah penyampaian informasi,
gagasan, emosi melalui penggunaan
simbol-simbol seperti kaya-kata,
gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain.
3.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
siapa,
mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat apa atau hasil
apa?(Who, Says what? In which channel? To
whom? With what effect?).
4. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat
sesuatu dari yang semula dimiliki
seseorang
menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
5.
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian bertindak secara efektif,
mempertahankan atau memperkuat ego.
6. Komunikasi adalah suatu proses yang
menghubungkan suatu bagian degan bagian
lainnya dalam kehidupan.
7. Komunikasi adalah seluruh
prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
memengaruhi pikiran orang lain.
2.
Definisi Islam
1. Islam adalah bersyahadat bahwa
tiada ilah selain Allah dan muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa ramadhan dan menunaikan ibadah haji. (rukun Islam)
2.
Islam adalah kerendahan, penyerahan diri dan ketundukan kepada Allah
Robbul Alamin.
3.
Islam adalah sistem umum dan peraturan lengkap tentang urusan kehidupan,
serta panduan meniti kehidupan dan segala konsekuensi dari penerimaan atau
penolakan terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
4.
Islam adalah kumpulan seluruh nilai yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh manusia, baik hukum aqidah,
akhlak, ibadah, muamalah, serta berita-berita yang disebutkan dalam Al-Qur’an
dan As-sunnah.
5.
Islam adalah roh yang sebenarnya bagi manusia, cahya dalam meniti jalan,
obat segala penyakit,dan jalan yang lurus yang akan memberikan keselamatan bagi penggunanya.
3.
Makna Komunikasi Islam
Komunikasi
Islam adalah komunikasi yang dibangun atas prinsip-prinsip islam yang memiliki
roh kedamaian, keramahan dan keselamatan.
Berdasarkan informasi dari Al-Qur’an dan As-sunnah ditemukan bahwa
komunikas islam adalah komunikasi yang berupaya untuk membangun hubungan dengan
diri sendiri, dengan Sang Pencipta, serta dengan sesama untuk menghadirkan
kedamaian, keramahan,dan keselamatan untuk diri dan lingkungan dengan cara
tundukdengan perintah Allahdan Rasul-Nya.
C. Ruang Lingkup Kajian Komunikasi Islam
Objek kajian ilmu Komunikasi islam
terdiri dari tiga paket kajian yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya. Tiga paket kajian itu adalah komunikasi manusia dengan Allah,
komunikasi manusia dengan dirinya sendirinya sendiri, dan komunikasi manusia
dengan yang lainnya.
D. Manfaat Mempelajari Ilmu Komunikasi Islam
Kehadiran ilmu komunikasi islam bertujuan
untuk membimbing kaum muslimin secara khusus dan manusia secara umum agar mampu
membangun komunikasi dengan Pencipta mereka, dengan diri sendiri, serta dengan
sesama dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan panduan agama, maka komunikasi akan
berjalan sesuai dengan alur yang ditentukan oleh Allah.
Komunikasi yang terjalin dengan prinsip
komunikasi Islam akan menghadirkan kedamaian dan keselamatan, baik untuk diri
komunikan maupun untuk masyarakat secara umum. Jika umat Islam melakukan
komunikasi dengan niat ikhlas untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan
kualitas hubungan positif dengan sesama manusia, maka mereka tidak hanya
mendapatkan keuntungan dunia, tetapi juga akan mendapatkan pahala akhirat.
BAB
2
SUMBER
ISLAM KOMUNIKASI ISLAM
Sumber-sumber
Komunikasi Islam
1. Al-Qur’an
Definisi
Al-Qur’an
Al-Qur’an ditinjau dari segi etimologis
merupakan bentuk mashdar dari kata qara’a-yaqra’u-qira’atan-wa
qur’anan. Kata qara’a berarti
menghimpun dan menyatukan. Jadi menurut bahasa Al-Qur’an adalah himpunan
huruf-huruf dan kata-kata yang menjadi satu ayat, himpunan ayat-ayat menjadi
surat, himpunan surat menjadi mushaf Al-Qur’an. Disamping bermakna menghimpun,
Al-Qur’an dengan akar kata qara’a, bermakna
tilawah atau membaca. Jika dua makna bahasa ini dipadukan, maka Al-Qur’an
artinya adalah himpunan huruf-huruf dan kata-kata yang dapat dibaca.
Secara terminologi Al-Qur’an
didefinisikan, “Firman Allah yang menjadi mukjizat abadi pada Rasulullah yang
tidak mungkin bisa ditandingi oleh manusia, diturunkan kepada Rasulullah SAW
yang tertulis dalam mushaf, diturunkan ke generasi berikutnya secara mutawatir, ketika dibaca bernilai ibadah dan
berpahala besar”.
Definisi di atas mengandung lima makna
penting:
1. Al-Qur’an
adalah firman Allah SWT (QS. An-Najm :4) Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Karena
firman Allah yang mulia, maka menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber rujukan utama
komunikasi Islam akan membuat ilmu ini menjadi ilmu yang mulia.
2 Al-Qur’an
adalah mukjizat, tidak ada kata dan bacaan yang mampu menandinginya. Menjadikan
Al-Qur’an sebagai sumber ilmu komunikasi Islam akan membuat teori-teori ilmu
ini menjadi kukuh.
3. Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu ke dalam hatinya melalui malaikat
Jibril a.s (QS. 26: 192). Allah memilih hati Nabi Muhammad SAW karena dianggap
yang paling layak untuk ditempati Al-Qur’an yang suci.
4. Al-Qur’an
disampaikan secara mutawatir. Al-Qur’an dihafal dan ditulis oleh banyak sahabat
sehingga mustahil terjadinya persekongkolan adanya penambahan atau pengurangan
dalam teksnya.
5. Membacanya
Al-Qur’an bernilai ibadah, bahkan setiap huruf diganjar oleh Allah dengan
sepuluh kebaikan.
Funsi Al-Qur’an
1. Al-Qur’an
sebagai Huda (petunjuk). (QS. Al-Israa’ :9)
2. Al-Qur’an
sebagai Furqan.
Al-Qur’an
sebagai al-furqan menunjukkan kepada
manusia mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang halal dan mana yang
haram. (QS.al-Baqarah : 185).
Sifat
Al-Qur’an sebagai furqan menegaskan bahwa ada hal yang menjadi ciri khas kaum
Muslimin yang membedakannya dengan selain mereka. Kekhasan Islam secara umum
tersebut juga termanifestasikan dalam
ajaran-ajaran yang bersifat khusus seperti ilmu komunikasi. Di antara kekhasan
Islam dalam ilmu komunikasi Islam adalah: meyakini bahwa komunikasi adalah
bagian dari ibadah kepada Allah, bukan sekedar untuk kepuasan diri dan
menyenang kan orang lain.
3. Al-Qur’an
sebagai Syifa’(obat). (QS. Yunus: 57)
4. Al-Qur’an
sebagai rahmat
Sumber dan Referensi
1. Jami’
al-bayan fi Tafsir Al-Qur’an atau Tafsir at-Tabari disusun oleh Abu Ja’far
Muhammad bin Jarir at-Tabari.
2. Ma’alim
at-Tanzil ditulis oleh Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud bin Muhammad al-Farra
al-Baghawi. Satu jilid
3. Tafsir
Al-Qur’an al-Azim disusun oleh Ibnu Katsir.
4. Al-Durr
al-Mantsur fi at-Tafsir al-Ma’tsur karya al-Suyuti terdiri atas enam jilid.
5. Mafatih
al-Gaib disusun oleh Fakhruddin al-Razi
6. Tafsir
Jalalain disusun oleh Jalaludin al-Mahalli dan Jalaludin As-Suyuti. Dll
2. As-Sunnah
Definisi As-Sunnah:
1. Al-Sirah
au al-Thariqah, Hasanah am Sayyiah. Sirah dan thariqah berarti jalan kehidupan
atau metode, yang baik ataupun yang buruk.
2. Al-thariqah
al-mahmudah al-mustaqimah, yaitu jalan kehidupan atau metode yang lurus dan
terpuji.
Dalam terminologi Muhadditsin, As-sunnah
didefinisikan,” Sesuatu yang didapat dari Nabi SAW baik berupa perkataan,
perbuatan, persetujuan, dan sifat jasmani atau prilaku, serta sirah beliau
sebelum atau sesudah diutus.
Fungsi
Sunnah
Fungsi Sunnah adalah sebagai tafsir bagi
Al-Qur’an, mengungkap rahasia yang dikandungnya, dan menjelaskan kehendak Allah
SWT dalam perintah-perintah-Nya atau larangan-larangan-Nya. Al-Qur’an sangat
membutuhkan Sunnah, karena tanpa sunnah banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang sulit
untuk dipahami, dan tidak bisa dimengerti maksudnya, tetapi tidak demikian
sebaliknya, karena walaupun tanpa Al-Qur’an, As-Sunnah sudah bisa dipahami
dengan sendirinya.
3. Kitab-kitab Para Ulama
1. Kitab
Ihya ‘Ulumuddin karya Imam Abu Hamid Al-Ghazali
2. Minhaj
al-Qashidin Karya al-Maqdisi
3. Riyadhus
Shalihin karya Imam Nawawi
4. Kitab ‘Afat al-Lisan fi Dhau Al-Qur’an wa
As-Sunnah karya Said bin Ali bin Wafh Al-Qathani
5. Adab al-lisan karya Abu Anas Majid al-Nabkhi
4. Ilmu
Komunikasi
Secara
umum ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang
diperoleh melaui suatu penelitian
tentang sistem, protes, dan pengaruhnya yang dapat
dilakukan secara rasional dan
sistematis, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisaikan
BAB 3
Beberapa Konsep Dasar Komunikasi
1. Komunikasi
ada sejak manusia ada
Allah menciptakan perangkat komunikasi
yaitu pendengaran, penglihatan, dan fu’ad (hati). Sejarah komunikasi pertama
adalah komunikasi adam dengan Allah SWT, lalu komunikasi Adam dengan Malaikat
dan Jin, serta komunikasi Adam dengan Hawa. Hal ini terdapat dalam Al-Qur’an
Surah Al- Baqarah ayat 31-33. Dalam sejarah komunikasi tersebut dapat diambil
kesimpulan:
a. Komunikasi Adam dan Allah SWT melahirkan
komunikasi dengan pencipta
b. Komunikasi Adam dan Hawa melahirkan
komunikasi antar sesama manusia
c. Komunikasi Adam dengan Malaikat dan Jin
melahirkan komunikasi dengan diri sendiri.
2. Komunikasi terkait dengan pandangan islam
terhadap manusia
Manusia makhluk empat dimensi: sebagai
makhluk Allah, sebagai diri sendiri, sebagai makhluk yang hidup dengan sesama
dan sebagai makhluk yang hidup di alam semesta.
3. Komunikasi adalah kebutuhan dasar hidup
manusia
Kebutuhan sandang, pangan, dan papan
tidak mungkin terwujud tanpa komunikasi. Begitu juga dengan kebutuhan rasa
aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri tidak mungkin diwujudkan tanpa komunikasi. Karena
komunikasi adalah kebutuhan maka sikap yang harus kita ambil adalah mencari,
mengejar dan belajar sebaik-baiknya tentang berkomunikasi.
4. Komunikasi adalah wujud dari kasih sayang
Allah terhadap manusia
Kemampuan berkomunikasi adalah suatu
rahmat yang diberikan Allah kepada kita. Maka seharusnya kita memanfaatkan
nikmat yang disediakan oleh Allah ini untuk hal-hal yang diridhai-Nya bukan
untuk membuat-Nya menjadi murka.
5. Komunikasi bertujuan untuk saling mengenal
antar manusia buat mewujudkan semangat takwa.
6. Komunikasi bertujuan untuk menebar semangat
silm (Kedamaiandan kenyamanan)
7. Komunikasi adalah paket
Hati, lisan, dan anggota tubuh. Apa yang
diucapkan oleh lisan bersumber dari hati dan akan diterapkan oleh anggota
tubuh.
8. Komunikasi memiliki efek dunia dan akhirat
Jadi kita harus memiliki sikap selektif.
Karena komunikasi memiliki pengaruh yang besar maka kita perlu berfikir
terdahulu sebelum berkomunikasi, apakah membawa dampak positif atau malah
membawa dampak negatif terhadap kita maupun orang lain.
BAB
4
ISTILAH-ISTILAH
KOMUNIKASI DALAM AL-QUR’AN DAN HADIS
A. Jenis Pesan
Deddy Mulyana mengatakan bahwa pesan
adalah seperangkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai,
gagasan, atau maksud sumber. Pesan dibagi menjadi dua yaitu pesan verbal dan
nonverbal.
1. Pesan
verbal
a. Lafadz
Menurut bahasa artinya melempar. Lafadz
dipahami sebagai pesan yang paling sederhana yang keluar dari lisan seseorang
yang dapat dipahami maknanya.
b. Qaul
Qaul adalah kata yang mengandung makna dan
keluar dari lisan atas dasar kesengajaan dan kesengajaan penuh dari orang yang
mengucapkan.
1. Qaul
dalam Al-Quran
a. Qaulan
Ma’rufan
lafadz atau ungkapan yang baik, ramah,
tidak kasar, tidak menyinggung perasaan
orang, tidak kotor, dan tidak mengandung
nafsu orang yang mendengarkannya untuk
berbuat jahat.
b. Qaulan
Kariman
Secara bahasa berarti perkataan yang mulia
dan berharga. Qaulan Kariman adalah
ungkapan yang indah dan penuh dengan
adab sehingga orang yang diajak bicara
merasa bahagia, dihormati, dan
dimuliakan.
c. Qaulan
Maysuran
Menurut bahasa artinya perkataan yang
mudah. Yaitu perkataan yang menyenagkan,
memberikan harapan kepada orang dan tidak
menutup peluang mereka untuk
mendapatkan kebaikan dari kita.
d. Qaulan
Balighan
Yaitu
perkataan yang sampai kepada maksud, berpengaruh dan berbekas kepada jiwa.
e. Qaulan
Layyinan
Secara
bahasa artinya perkataan yang lembut. Qaulan Layyinan adalah upaya untuk
berkomunikasi dengan orang lain dengan
cara yang lunak, tidak memvonis,
mengingatkan tentang sesuatu yang
disepakati seperti kematian, dan memenggilnya
dengan panggilan yang dia sukai.
f. Qaulan
Sadidan
Yaitu
perkataan yang tepat dengan kondisi yang ada dan juga perkataan yang benar dan
tepat sasaran.
g. Qaulan
Tsaqilan
Perkataan yang berat, yang berbobot
dan penuh makna, memiliki nilai yang mendalam, memerlukan perenungan untuk
memahaminya, dan bertahan lama.
h. Qaulan
‘Adziman
Yaitu perkataan yang besar. Dalam
Qs. Al-Isra ayat 40 kata-kata yang besar yang dimaksud ialah, kata-kata yang
besar kekejiannya, besar kelancangannya, besar kedustaannya
i. Ahsanu
Qaulan
Perkataan yang paling baik.
Perkataan yang paling baik itu adalah perkataan yang menyeru untuk beriman
kepada Allah, beramal saleh, dan menyatakan diri sebagai seorang yang paling
tunduk dengan aturan Allah SWT.
c. Kalimat
Susunan lafadz yang mengandung makna
yang sempurna.
Kalimat dalam Al-Qur’an
a. Kalimatullah
Kalimat
Allah adalah agama Allah, hukum Allah, syariat Allah, dan segala hal yang
bersumber dari Allah baik perintah maupun larangan.
b. Kalimat
alladzina kafaru
Yaitu
kalimat yang bertentangan dengan kalimatullah. Kalimat orang yang mengingkari
kebenaran adalah rendah, tidak memiliki kualitas yang baik, mudah tercabut dan
terpatahkan.
c. Kalimatun
sawa
Yaitu kalimat yang sama. Kaliamtun sawa
adalah upaya untuk mencari titik temu sebanyak-banyaknya, karena persamaan jauh
lebih banyak dari perbedaan.
d. Kalimat al-Kufr
Kalimat yang mengandung makna
pengingkaran terhadap kebenaran, atau mengandung unsur pelecehan terhadap
nilai-nilai kebenaran dan orang-orang yang membawa nilai kebenaran. Kalimatun
al-Kufr mungkin saja diucapkan oleh orang yang mengaku beriman, tetapi mereka
mengucapkan kata-kata yang mengandung pengingkaran.
e. Kalimat al-Takwa
Yaitu kalimat yang berfungsi untuk
melindungi orang yang mengucapkannya dari perbuatan syirik dan berfungsi untuk
melindungi orang dari kehidupan hina di dunia dan azab di akhirat.
f. Kalimatal-Tayyibah
Yaitu kalimat yang memiliki pengaruh yang
kuat serta menghujam ke dalam jiwadan juga enak didengar, tidak kotor,produktif
dan menumbuhkan semangat orang yang mendengarnya untuk melakukan apa yang dia dengar
atau baca.
g. Kalimat al-Khabitsah
Yaitu klimat yang buruk, jelek, kotor,
hina, rusak, dan rendah.
B. Kekuatan Pesan
1. Naba’
a. Kata
naba’ dalam Al-Qur’an
QS an-Naba’ :2, QS al-An’am : 34,67,
QS al-Qasash :3, QS an-Naml : 22,
b. Naba’
dan Urgensi Pesan
Naba’ adalah jenis berita yang
mempunyai pengaruh yang luas dan besar.
2. Khabar
Khabar adalah berita yang dipindahkan
dari orang lain dan bisa juga bersumber dari diri sendiri dan mengandung dua
kemungkinan, benar atau salah.
3. Hadis
Kabar dari Allah, berita dari rasul atau
perkataan yang bersumber dari manusia biasa.
C. Metode penyampaian pesan
1. Hiwar,
Metode penyampaian pesan dengan
berdiskusi yang berlangsung antara dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk
meluruskan pandangan, menampilkan hujjah, menetapkan kebenaran, menghilangkan
subhat, dan mengembalikan orang yang salah pemahamannya kepada kebenarannya.
2. Jidal (Debat)
Metode dalam berkomunikasi untuk
mempertahankan pendapat atau membuat
pendapat yang kita yakini kebenarannya unggul dibandingkan pendapat lainnya.
3. Bayan
Kemampuan menyampaikan pesan dengan baik
sehingga orang mudah memahaminya.
4. Tadzkir
Metode penyampaian pesan dengan cara
mengingatkan dan pemilihan kata yang tepat sehingga orang mudah memahaminya.
Digunakan ketika ada orang yang lupa.
5. Tabligh
Upaya dari seorang pembicara atau pemberi
isyarat untuk menyampaikan pesan atau maksud kepada pendengar atau orang yang
diajak berkomunikasi.
6. Tabsyir
Menyampaikan kabar bahagia dan gembira bertujuan untuk
memberikan motivasi kepada orang-orang yang baik agar bertahan dalam kebaikan
atau semakin bersemangat meningkatkan kualitas kebaikannya.
7. Indzar
Menyampaikan pesan dengan cara
mengingatkan yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa takut dan kehati-hatian,
baik untuk diri komunikator maupun komunikan.
8. Ta’aruf
Metode penyampaian pesan dengan
saling mengenal tanda-tanda atau
ciri-ciri orang, baik lewat nama, cara berbicara, watak dan karakter, dan
berbagai aspek lainnya.
9. Tawashi
Salah satu bentuk komunikasi yang
menghubungkan orang-orang terdekat dan orang-orang khusus, sehingga terjalin
suasana hati yang lebih dekat dan akrab.
10. Nasihat
Ajakan yang mengandung kebaikan dan
larangan yang mencegah mencegah kerusakan. Dapat berarti arahan yang baik,
ajaran atau pelajaran yang baik, anjuran atau petunjuk yang baik.
11. Irsyad
Menunjukkan jalan yang lurus dan
membimbing orang yang tersesat untuk kembali ke jalan yang lurus dengan
mengoptimalkan potensi yang ada pada orang yang dibimbing.
12. Wa’dz atau Mau’idzah
Mengingatkan kebaikan yang membuat hati
menjadi lembut.
13. Idkhal al-Surur
Yaitu menyampaikan pesan dengan membahagiakan
orang lain baik melalui perkataan maupun perbuatan.
BAB
5
FUNGSI-FUNGSI
KOMUNIKASI ISLAM
1. Fungsi Informasi
Informasi melahirkan persepsi dan
persepsi akan menimbulkan baik atau buruk. Maka sangat diperlukan kejujuran
dalam memberikan informasi. Istilah komunikasi yang mempunyai fungsi
menginformasikan ialah Naba’, Khabar, dan Hadis.
2. Fungsi meyakinkan
Fungsi meyakinkan artinya membuat ide,
pendapat, dan gagasan yang kita miliki dapat diterima oleh orang lain dengan
senang hati dan tidak terpaksa. Dan mereka yang merasa mantap dengan penjelasan
tersebut bisa menjadi pendukung ide itu. Fungsi meyakinkan dapat dicapai dengan
metode hiwar dan jidal.
3. Fungsi mengingatkan
Fungsi meyakinkan dapat dicapai dengan
metode tadzkir dan indzar. Objek orang yang diingatkan adalah orang yang lupa.
4. Fungsi memotivasi
Metode yang digunakan untuk memberikan
motivasi adalah tabligh dan tabsyir. Memotivasi diberikan kepada orang yang
sedang galau, putus asa agar dia bisa bangkit lagi. Dan juga diberikan kepada
orang yang mempunyai semangat agar semangatnya semakin bertambah dalam
kebaikan.
5. Fungsi sosialisasi
Metode yang digunakan adalah ta’aruf.
Dengan ta’aruf hubungan antar manusia menjadi tersambung. Ta’aruf yang baik
melahirkan keinginan untuk saling membantu bahkan sampai ke tingkat saling
mengayomi.
6. Fungsi bimbingan
Funsi bimbingan dicapai dengan metode
irsyad dan wasiat. . Empat fokus utama aktivitas membimbing yaitu: pertama,
membimbing orang untuk melakukan perbuatan baik dan menangkal mereka untuk
melakukan perbuatan yang negatif; kedua, memperbaiki atau memulihkan kondisi
mereka yang sudah rusak; ketigamengarahkan orang untuk menemukan potensi yang
mereka miliki; dan ke empat, mengembangkan potensi manusia agar lebih maksimal.
7. Funsi kepuasan spiritual
Fungsi ini diberikan dengan metode
mau’idzah dan nasehat. Nasehat diberikan kepada orang yang meminta nasehat dan
juga diberikan kepada orang yang melakukan hal yang jelek.
8. Fungsi hiburan
Metode yang digunakan yaitu idkhal
al-surur.
BAB
6
BENTUK-BENTUK
KOMUNIKASI ISLAM
1. Komunikasi Ilahiah
Yaitu komunikasi antara manusia dengan
Tuhannya.
2. Pola komunikasi manusia dengan penciptanya
a. Poa
komunikasi dengan manusia pilihan
1. Komunikasi langsung
Contoh
komunikasi Allah dengan Nabi Musa, QS an-Nisa’: 163-164
2. Komunikasi dengan wahyu
Komunikasi
yang paling lazim terjadi pada semua nabi.
3. Pola
komunikasi dengan manusia biasa
Shalat,
zikir, istigfar, tilawah Al-Qur’an.
KOMUNIKASI INTRAPERSONA
Yaitu komunikasi yang berlangsung dalam
diri seseorang. Dalam Komunikasi bentuk ini, seorang komunikator juga berperan
sebagai komunikan.
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA
1. Komunikasi
antar persona (komunikasi antar pribadi)
Komunikasi
yang dilakukan oleh dua orang. Misalnya komunikasi orang tua dengan anaknya,
seorang dokter dengan pasiennya, suami dan istrinya dan sebagainya.
Karakteristik komunikasi antar pribadi:
a) melibatkan paling sedikit dua orang;
b) memiliki umpan balik atau feedback; c) tidak harus melaui tatap muka; d)
tidak harus bertujuan; e) menghasilkan beberapa pengaruh atau efek; f) tidak
harus dengan kata-kata; g) dipengaruhi oleh konteks; dan h) dipengaruhi oleh
kegaduhan atau noise.
2. Komunikasi
kelompok
Komunikasi
kelompok terjadi karena adanya ikatan keluarga, persamaan suku, bagian dari
tempat kerja, dan sebagainya.
3. Komunikasi
massa
Yaitu
suatu proses penyampaian pesan melalui media massa kepada sejumlah besar orang.
Empat tanda pokok komunikasi massa: 1) bersifat tidak langsung, artinya harus
melalui media teknis; 2) bersifat satu arah;3) bersifat terbuka, artinya
ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim; 4) mempunyai publik yang
secara geografis tersebar.
BAB 7
PRINSIP-PRINSIP DASAR ILMU KOMUNIKASI
A. PRINSIP-PRINSIP
KOMUNIKASI ISLAM
1. Prinsip
Ikhlas
Ikhlas
secara bahasa berarti suci, bersih dari noda. Ikhlas menurut istilah adalah
kerja yang dilakukan oleh hati untuk mensucikan dirinya dari berbagai motif
yang tidak benar. Prinsip ikhlas ini adalah prinsip paling mendasar dalam
komunikasi Islam. Kehilangan prinsip ini dari komunikator maupun komunikan akan
membuat tujuan utama komunikasi yaitu ibadah menjadi hilang dan kekuatan pesan
yang disampaikan memudar. Kehilangan prinsip ini dari salah satu pihak akan
membuat proses komunikasi terhambat apalagi bertemu antara ketidak ikhlasan
komunikator dengan komunikan.
2. Prinsip
Pahala dan Dosa
Prinsip
ini menjalaskan bahwa setiap pesan atau pernyataan yang keluar itu mengandung
konsekuensi pahala atau dosa. Lisan memiliki peran kunci dalam berkomunikasi,
apakah membawa kita kepada kesuksesan atau kehancuran.
Agar
lisan kita tidak menjadi alat pengumpul dosa tetapi selalu memproduksi pahala,
maka Islam membimbing manusia terutama untuk melakukan langkah-langkah berikut:
a. Islam
melarang berkata kotor dan kasar
b. memberikan
motivasi agar selalu berkata yang baik
3. Prinsip
Kejujuran
Kejujuran
dalam menyampaikan pesan adalah prinsip mendasar dalam komunikasi Islam. Tidak
tegaknya prinsip ini akan berakibat fatal buat kehidupan manusia.
Di
antara bentuk kejujuran dalam berkomunikasi adalah:
a. Tidak
memutarbalikkan fakta
b. Tidak
berdusta
4. Prinsip
Kebersihan
Pesan
yang baik akan mendatangkan kenyamanan psikologis bagi penerimanya, sedangkan
pesan-pesan sarkastik, jorok, berdarah-darah, pertengkaran, perselingkuhan, adu
domba, gosip, umpatan, dan sejenisnya akan berdampak pada keruhnya hati.
5. Prinsip
Positif
Pesan
positif sangat berpengaruh bagi kebahagiaan seseorang dalam kondisi apapun dia
berada. Seorang komunikator yang sering mengirim pesan positif kepada komunikan
akan menyimpan modal yang banyak untuk berbuat yang positif.
6. Prinsip
Paket (Hati, Lisan, dan Perbuatan)
Manusia
adalah makhluk yang diciptakan Allah dalam satu paket lengkap. Ada unsur jiwa
dan ada unsur raga. Gerak raga dalam konsep Islam dipengaruhi secara kuat oleh
hati atau jiwa. Artinya, lisan akan berbicara yang baik manakala hatinya baik, dan
lisan tidak akan mampu berbicara dengan baik dan lancar tanpa kendali dari
jiwanya, yang diucapkannya akan terasa hambar.
7. Prinsip
Dua Telinga Satu Mulut
Isyarat
agar kita berhati-hati dalam berbicara dan banyak mendengar adalah pada
struktur fisik kita yang diciptakan dengan dua telinga dan satu mulut. Setelah
informasi ditangkap oleh telinga, informasi tersebut disaring oleh perangkat
akal dan sebelum dikeluarkan oleh lisan melalui mulut.
8. Prinsip
Pengawasan
Prinsip
pengawasan muncul dari kepercayaan mukmin yang meyakini bahwa Allah Maha
Mendengar, Maha Melihat, dam Maha Mengetahui. Selain itu, mereka juga meyakini
bahwa setiap kata yang diucapkan akan dicatat oleh malaikat pencatat. Prinsip
pengawasan ini akan membuat orang selalu merasa diperlihatkan dan dipantau.
Orang yang selalu merasa diperlihatkan dan dipantau. Orang yang selalu merasa
dipantau biasanya lebih berhati-hati dalam mengeluarkan statemen.
9. Prinsip
Selektivitas dan Validitas
Berbicara
dengan data dan informasi akurat adalah salah satu ciri pribadi berkualitas.
Selain menambah kredibilitas, informasi yang akuratmenghindarkan kita jatuh
kepada kesalahan yang berujung pada penyesalan.
10. Prinsip
Saling Memengaruhi
Di
antara bentuk pengaruh strategis komunikasi adalah:
a. Dapat
mengubah pendapat orang lain
b. Menjadi
faktor yang menentukan baik buruknya manusia
11. Prinsip
Keseimbangan Berita (Keadilan)
Dengan
prinsip ini, informasi yang kita terima akan lebih akurat, karena pihak yang
sedang berselisih kadang-kadang memberikan informasi secara emosional dan
kadang-kadang berlebihan.
12. Prinsip
Privasi
Setiap
orang memiliki ruang privasi yang tidak boleh diungkapkan di pentas publik,
begitu juga dengan organisasi, lembaga, dan seterusnya. Melanggar masalah
privasi seperti ini di dalam Islam masuk dalam status pelanggaran hak-hak asasi
manusia, yaitu melakukan pencemaran nama baik.
dikutip dari: Buku Ilmu Komunikasi Islam karya Dr. Harjani Hefni Lc MA
No comments:
Post a Comment