Dunia perfilman merupakan sebuah wadah bagi para pelaku-pelaku seni untuk berkreatifitas. Semakin berkembangnya zaman membuat dunia perfilman juga ikut berkembang, salah satunya ialah adanya sebuah karya film pendek atau yang biasa disebut Short Movie.
Short Movie ialah sebuah karya film yang mempunyai durasi lebih pendek dari pada film-film layar lebar biasanya. Sebuah film pendek biasanya berdurasi dari tiga menit sampai 20 menit paling lama. Oleh karena durasinya yang begitu singkat membuat film pendek harus mempunyai cerita yang singkat. Walaupun begitu, di dalam film pendek tetap memperhatikan ide cerita yang harus menarik dan harus menggambarkan sebuah cerita yang sesuai dengan kaidah perfilman. Dibatasi oleh durasi yang begitu singkat, film pendek tetap tidak terlepas dari unsur-unsur cerita sebuah film. Diantaranya ialah, film pendek tetap harus mempunyai konflik dan penyelesaian.
Mungkin kawan-kawan sudah paham mengenai alur cerita atau unsur-unsur sebuah film. Memproduksi sebuah film pendek juga memerlukan persiapan dan kematangan sebuah tim produksi. Salah satu tim produksi yang mempunyai bagian penting di dalam pembuatan film pendek ialah Penulis Naskah atau di dalam bahasa inggrisnya Script Writer.
Salah satu bentuk karya seorang penulis naskah ialah script film yang akan diproduksi. Mungkin kawan-kawan banyak yang kebingungan dengan bagaimana sebenarnya format sebuah naskah cerita. Berikut saya akan memberikan salah satu bentuk naskah cerita sebuah film pendek yang pernah saya garap. Kebetulan sekali penulis naskah ini adalah teman saya sendiri, dan kala itu saya sebagai pengarah dan pengedit naskah cerita itu.
CAHAYA HATI
Sutradara : Bagus Muhammad Ridho
Scene 1 (Ext- taman-sore)
Di sebuah taman kota Nadia bergurau bersama Riko sahabatnya
kemudian mereka duduk di kursi taman, sambil menikmati indahnya suasana senja
tepi sungai kapuas.
Riko : ”Oh ya Nad, sudah
lama kita berteman, (sambil menoleh Nadia)“kenapa sih kamu mau berteman dengan
aku, padahal kan agama kita berbeda”.
Nadia : “ Riko-riko... Di
dalam agama, kita tidak diajarkan untuk saling memusuhi, tetapi kita diajarkan
untuk saling menyayangi,”(sambil menoleh Riko). “Dan yang perlu kamu ingat,
agama itu bukan penghalang untuk kita berteman, tetapi agamalah yang membuat
kita bisa berteman,”(matanya menatap mata riko)
Riko : “Tapi Nad masih ada
sesuatu yang… (Riko coba menjelaskan)
Nadia : (memotong omongan
Riko)”Gak usah pakai tapi-tapian. Pokoknya aku tidak pernah mempermasalahkan
agama di dalam pertemanan kita. (sambil mengemaskan tasnya).
“Udah mulai gelap nih Ko, aku mau siap-siap buat sholat
magrib, aku duluan ya,”
Riko : ”Oke Nad, hati-hati
ya..”
Nadia : ”Assalamu’alaikum....(melambaikan
tangan)
Scene 2 (Int-Rumah-pagi)
Jam menunjukkan pukul 05:00 pagi. Nadia selesai melaksanakan
sholat subuh. Kemudian ia mengemaskan buku-buku di meja belajar untuk
kuliahnya.
Scene 3 (Int- Rumah-siang)
Sesampainya di rumah sehabis Kuliah,” Assalamualaikum,” walaikum salam, jawab ibunya dari dapur. Nadia
ke kamarnya, lalu meletakkan tasnya di atas kasur. Kemudian dia membuka
laptopnya, sambil berbaring istirahat di tempat tidurnya.
Scene 4 (Ext- Taman- siang)
Riko duduk di kursi taman sambil membaca buku, tempat dia
bertemu Nadia beberapa waktu lalu. Sambil menikmati suasana di siang hari, Riko
membuka HP nya dan mulai menyapa nadia lewat chat facebook..
Chat Masseger
Riko : ”Mentari
menyinari bumi tepat di atas kepala, pohon-pohon menyampaikan riang dengan
lambaiandaunnya. Siang sahabat yang terukir dalam pena. Sedang apa engkau
disana? Semoga tuhan selalu memberkatimu.
Lanjutan Scene 3 (Int-Kamar-Siang)
Nadia : “Lelahku rasa. Terik sinar terus membara.
Hanya mengingat asma Allah. Betapa indah kuasa-Nya. Siang kusapa engkau
sahabatku. Semoga harimu menyenangkan.”
Ketika sedang asik chatingan, tiba-tiba Ibu Nadia memanggil
Nadia dari pintu kamarnya.
Ibu : “Nadiaa! Makan yuk nak”
Nadia : “Iya, sebentar bu,” (menoleh ke ibunya, melanjutkan chat sama Riko)
Scene 5 (Int-Meja Makan-Siang)
Di meja makan Ayahnya bertanya pada Ibu Nadia.
Ayah : “apa sih yang dikerjakan Nadia, kok susah sekali diajak
makan,”
Ibu : “masih sibuk main laptop dia yah, mungkin tugas kuliah”
(menyedok nasi)
Selang beberapa menit, nadia keluar dari kamarnya lalu ikut
bergabung di meja makan.
Ayah : “ngapain aja di
dalam?”
Nadia : “eemm, lagi chatting sama teman yah”
Ayah : ”Oh, lain kali
waktunya makan, yamakan”.
Nadia : “Iya yah...”
Deselve to:
Scene 6 (Int-kamar Nadia-malam)
Malam hari Nadia duduk di kursi belajarnya sambil chatingan
dengan Riko.
Nadia : ”Saat kita sukses, kita
bersyukur. Saat kita gagal, kita bersabar. Sungguh, kebahagiaan sejati itu ada
di dalam rasa bersyukur dan bersabar.
Seperti potongan hadis yang mengatakan, “Apabila mendapatkan
kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.
Sebaliknya, apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian
itu merupakan kebaikan baginya” (HR. Muslim)
Segala yang diberikan oleh Allah adalah kebaikan dan
kebahagiaan. So, fighting for tomorrow!!
Kemudian muncul balasan dari Riko,
Riko : “Tuhan
adalah zat yang baik. Maka, segala yang datang dari ia adalah yang baik. Aku
percaya apa pun hasil ujianku besok, Tuhan selalu bersamaku dan selalu
memberkatiku. Terimakasih atas semangat mu hari ini. Ku titip pesan pada
bintang yang akan menemanimu malam ini, ia berkata bahwa bulan akan menerangi
mimpimu. Selamat malam Nadia...
(nadia senyum kemudian menutup laptop). Setelah menaruh
laptop di atas meja, Nadia mematikan lampu kemudian ia tidur.
Scene 7 (Int-Kamar, Rumah-siang)
Setelah balik kuliah, ia masuk sambil mengucapkan salam
kepada ibunya.
Scene 8 (Int-Ruang Makan-Siang)
Saat itu Ibu Nadia sedang memasak di dapur, ketika ia
mendengar salam lalu ia menjawab salam
Nadia
Scene 9 (Int-Kamar, Rumah-siang)
Nadia masuk ke dalam kamar. Tampak ia begitu kelelahan. Seperti
biasa, dia membuka laptopnya sambil berbaring di atas tempat tidur, lalu chatingan
sama Riko.Saat asik chatingan, tiba-tiba Ibunya yang sedang berkemas di dapur
memanggilnya,”Nadia, tolong bantu ibu
masak,” Ia langsung beranjak dari kasur, meninggalkan laptopnya.
Scene 10
(Int-Kamar, Rumah-siang)
Lalu dia pergi ke dapur membantu ibunya .
Scene 11 (Int-Rumah-siang)
Tak lama, ayahnya datang dari kantor dan masuk ke rumah
dengan mengucap “assalamualikum,” .”waalaikum salam,” jawab Ibu dan Nadia yang mendengar
salam dari suaminya yang baru datang dari Kantor.
Scene 12 (Int-kamar)
Kemudian Ayahnya masuk dan melihat ke kamar Nadia yang
sedang terbuka. Dilihatnya laptop yang sedang aktif di atas kasur lalu ia pun
menghampirinya.Betapa terkejutnya Ayah Nadia setelah mengetahui bahwa selama
ini anaknya sedang chatingan dengan lawan jenisnya yang bernama Riko. Penasaran
dengan sosok Riko, Ayahnya kemudian mengecek profil Riko. Betapa marahnya
Ayahnya ketika ia tahu bahwa Riko beragama kristen. Tanpa berfikir panjang
Ayahnya langsung memblokir akun fb Riko dari Facebook Nadia setelah itu ayahnya
keluar dari kamar membiarkan laptop tetap terbuka.
Scene13 (Int-Rumah,
meja makan-siang)
Ayah kemudian duduk di meja makan untuk makan siang, di atas
meja makan sudah ada makan siang yang sudah disiapkan nadia dan juga ibunya.
Kemudian mereka sekeluarga makan siang.
Scene 14
(Int-Rumah-meja makan-siang)
Selesai makan siang Nadia mengemaskan piring-piring kotor.
Scene 15(Int-kamar-siang)
Setelah selesai dia
kembali ke kamarnya. Namun dia terkejut ketika mengecek laptopnya, akun
facebook riko tiba-tiba terblok dari akunnya. Kemudian Nadia keluar kamar untuk
menemui ayahnya.
Scene 16 (Int-rumah,
ruang tamu-siang)
Bapak Nadia duduk di kursi sambil santai,
lalu nadia datang menghampiri.
Nadia : “ayah ada mainin
laptop nadia gak?’
Ayah : “kalo ada emangnya kenapa?” jawab
ayahnya tegas
Nadia : “berarti ayahkan yang ngeblok akun teman Nadia,”
Ayah : “jelaskan pada Ayah siapa itu Riko?”
Nadia : “kita tuh cuman temanan aja kok yah”
Ayah : “Ayah gak suka kamu berteman dengan yang bukan mahrommu,
apalagi beda agama”
Nadia : “Astaghfirullah yah. Riko adalah teman yang baik. Kita
sama-sama saling belajar yah”
Ayah : “Belajar apa kamu? Belajar agama dia? ayah tidak suka kamu
dekat dengan dia.”
Nadia : “Ayah tu gak tau apa-apa “jawab Nadia kesal, sembari berdiri
dari duduknya kemudian masuk ke kamar.
Scene 17 (Int-Rumah
Riko-siang)
Di hari yang sama, di
taman riko sedang sibuk mengecek laptopnya. Tiba –tiba ia terkejut ketika akun
Nadia hilang dari Fbnya. Dia mencari- dan terus mencari alamat Nadia. Riko
mulai khawatir dengan Nadia, kemudian ia berniat untuk pergi ke rumah Nadia esok
hari.
Scene 18 (Ext-depan rumah-siang)
Riko sampai di rumah yang tepat menunjukkan alamat nadia.
Lalu dia mengetok pintu rumah Nadia.
Riko : “permisiii..
Nadia : “iya sebentar...Riko. (dengan wajah
terkejut)
Riko : “Nadia.
Nadia: silah kan masuk
riko.
Tak lama, sebelum mereka beranjak dari tempatnya, ayah nadia
keluar.
Ayah : “Nadia masuk.. (dengan
nada tegas)
Nadia : “tapi yah”.. (belum
sempat nadia menjelaskan)
Ayah : “tidak ada tapi-tapian,
Masuk, Dan kamu pergi dari sini”. (sambil menunjuk ke
arah jalan)
Dengan sangat emosi ayah nya menutup pintu dengan kuat.
Scene 19 (Ext-depan pintu- siang)
Riko langsung berjalan pergi dari depan pintu rumah nadia
Scene 20 (Int-jalan- siang)
tak lama terlihat seseorang yang mengenakan sepeda motor
yang laju, dan riko melihat seorang ibu-ibu yang mencoba menyebrang jalan.
Scene 21 (Int- Rumah-belakang pintu teras- siang)
di balik
kejadian di luar rumah, ayah dan nadia berdebat.
Ayah : “sudah berapa kali ayah bilang, jangan pernah bergaul dengan
laki-laki yang bukan makhrommu, apa lagi berbeda keyakinan dengan mu”. (
dengan nada marah)
Nadia : “dengarin penjelasan
nadia dulu yah”.
Ayah : “tidak ada yang perlu
kau jelaskan, Sekarang Masuk”.
Nadia : “Islam
bukanlah agama yang mengajarkan kita untuk saling membenci yah. Islam adalah
agama yang damai”
Ayah : “kamu
jangan sok ajarin ayah, ayah lebih tau apa pun daripada kamu. Masuk ke kamarmu
sekarang!”
Scene 22 (Ext-
jalan-siang)
Riko menyelamatkan Ibu-ibu yang hampir saja tertabrak oleh
sepeda motor. Namun riko tersenggol sepeda motor yang membuat kalungnya putus.
Ibu : “Alhamdulillah terimakasih ya nak ya,,,
Riko : ”iya, sama-sma. ibu gak apa-apa kan bu,” lain kali hati-hati
ya buu,,
Ibu : ”sekali lagi
terimaksih nak,”
Riko : ”iya, saya pamit dulu
bu.” (Meninggalkan Ibu dan pergi)
Ibu Nadia mehela nafasnya dan lalu melangkah menuju
kerumahnya. Namun baru melangkahkan kaki, Ibu melihat ada kalung salib yang
putus di depannya. Lalu ibu berfikir bahwa kalung itu milik anak muda yang baru
saja menyelamatkannya.kemudian Ibu bermaksud untuk memberikan ke anak muda itu,
namun ketika dia berbalik arah , anak muda itu sudah pergi. Kemudian ibu
membawanya ke rumahnya.
Cut to
Scene 23 (Int-rumah- siang)
Ibu Nadia masuk kerumah dan melihat Suami dan anaknya sedang
berdebat.
Ibu : ”Ada apa ni yah ribut-ribut, ibu hampir aja ditabrak motor,”
untung saja ada anak muda yang nyelamatkan ibu.”
Ayah : ”mana pemuda itu bu,?” kok gak diajak masuk?” (tanya ayah heran)
Ibu : ”ibu
cuman sempat bilang terimakasih ke dia yah, tapi dia buru-buru pergi, tapi ibu
sempat melihat kalung miliknya ni” (sambil menunjukan kalung )
Ayah dan nadia melihat kalung tersebut dengan wajah
terkejut.
Nadia : “itukan kalungnya riko
bu”
Ibu : “kamu kenal sama pemuda itu”
Nadia : “iya bu, dia sahabat aku, ayah tu yang buat dia pergi”
Ayah : “sudah lah” (dengan
nada meninggi)
Ibu : “kenapa di suruh pergi yah? Anak itu baik lo padahal”
Ayah : “bu, ibu tau kan hukum didalam agama islam , kita di suruh
menjauhi zinah!”
Ibu : “iya ibu tau, tapi kenapa harus di usir seperti itu, kan
bisa kita omongkan baik-baik dengan dia”
Ayah : “sudah lah bu, sudah terlambat, ayah sudah terlanjur
emosi”
Nadia : “maafin nadia yah, tapi, selama nadia berteman sama dia,
nadia selalu jaga jarak ko yah”
Ayah : “meskipun seperti itu, pasti akan banyak timbul fitnah
nadia” (dengan nada merendah)”
Ibu : “memang betul kata ayahmu itu nadia, tetapi
sikap ayah padanya juga tidak
pantas(sambil menoleh ayah nadia. lain kali menyelesaikan masalah jangan pakai
emosi ya yah”
Ayah :
“iya bu”
Scene 24 (jalan-siang)
Suatu
hari ,
tampak riko sedang berjalan sambil membawa hp nya. Kemudian dompet riko terjatuh
dari tasnya. Tak lama ada dua orang tidak sengaja melihat dan salah satu orang
yang mengambil dompet tersebut. Dan ternyata ayah nadia dan nadia. Ayah nadia
pun memanggil si riko.
Ayah : “nak nak…
tunggu sebentar
nak… dompet kamu terjatuh (sambil mengembalikan
dompet tersebut)
Riko : (memutarkan badannya) “oh ya trimakasih
ya pak.
Ayah Dan
Nadia : “Riko…
(dengan
wajh terkejut) END.
Sebuah kata yang memiliki makna dan arti penting dalam
sebuah kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan, persahabatan dan juga kelompok
adalah SOLIDARITAS.
Itulah tadi sebuah contoh naskah cerita yang kawan-kawan dapat jadikan contoh sebagai panduan kawan-kawan sebelum menulis naskah cerita sebuah film pendek. Semoga tulisan saya dapat membantu kawan-kawan dalam proses pembuatan film yang mungkin kawan-kawan akan segera garap.
No comments:
Post a Comment