Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

KAMPUSIANA.BLOG

Segelas kopi susu panas di Minggu malam jadi pendingin Manchester City vs Arsenal (5/11). Kedengarannya memang agak rancu, tapi memang begitulah kenyataannya. Kopi yang diseduh air panas itu sama sekali tak terasa panasnya di lidah.

Hal ini terjadi karena tepat di depan aku duduk, di sebuah kafe, sebuah cahaya mempertontonkan duel panas dua club besar liga Inggris. Apa lagi kalo bukan Manchester City kontra Arsenal.

Laga yg tersaji pukul 21:00 Wib itu sungguh menjadi tayangan yang amat menarik. Mengalahi sinetron cengeng di stasiun Tv tetangga. Apa yang membuat laga ini mengundang ribuan mata terpana?. Pertanyaan yang muncul mungkin seperti itu. Tidak hanya status kedua club ini yang terkenal besar, namun laga ini juga mempertontonkan kekuatan dua orang pelatih yang cukup terkenal. Siapa lagi kalo bukan Pep Guardiola versus Arsley Wenger. Pep di kubu Man City sedangkan Wenger sebagai arsitek loyal The Gunner, sebutan Arsenal.

Sejak peluit kick off babak pertama dibunyikan sudah tampak tanda-tanda duel seru. Benar saja, tempo serangan kedua kesebelasan berjalan cepat. Counter attack sering kali terjadi. Diserang lalu kemudian bertahan, bagitu seterusnya saling  bergantian.

Menjadi alasan yang masuk akal rasanya jika mataku terus menatap layar lebar itu. Celakanya, selama 45 menit pertama tak kusentuh kopi di atas meja sejak tadi tersaji. Bahkan belum sempat ku aduk. Susu di dasar kopi sampai sampai memilih membaurkan dirinya sendiri.

Lalu aku sadar setelah pemain berjalan keluar menuju ruang ganti. Setelah iklan tiba-tiba muncul setelah lelah menahan sabar ditayangkan, ku aduk kopi ku. Ketika sampai gelas itu di bibir. Sensasi yang tak biasa kurasakan. Kopi ku tak lagi hangat.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib